ROEX BAND story

ROEX alias [Remaja Ogah EXsen] Adalah salah satu band asal Jakarta Selatan yg tepatnya berlokasi diwilayah Menteng Dalam, Tebet Palbatu3 Rt.09 Rw.010 atau biasa disebut juga "Chober City". Sebenarnya kata "ROEX" itu adalah sebuah singkatan dari "Remaja Ogah EXsen". Bermula dari kumpulan anak2 muda di tahun 1996, yg senang dg nongkrong bareng, ketawa-ketiwi with full of marijuana, genjrang-genjreng ga karuan stiap malam, jenuh dg rutinitas stiap hari yg itu2 terus, hingga akhirnya iseng2 kami pun mulai menyalurkan keisengan itu dg membentuk sebuah band.

Bisa dbilang waktu itu masih banyak banget personilnya, hampir semua personil yg ada bisa main gitar, jadi kadang2 juga harus ganti-gantian. Bahkan bass aja sering nganggur karna ga ada yg bisa main, maklum saat itu kami memang tidak memiliki konsep ataupun lagu sendiri, namanya juga iseng. Mulai dari mujay, daud, imay, david ambon, thopan, begeng van blondy, regie, sampai amar "si kurt cobain mania".

Bagi kami, mereka itu adalah (Eks selebret) yg pernah ada, mereka jugalah yg memberikan inspirasi kpd kami, dan mereka juga yg selalu memberikan support kpd kami agar kami tidak berhenti untuk berkarya, mulai dari panggung2 kecil sampai panggung2 yg elite estate.


Akhirnya kami pun mulai pecah dg ke-Egoan kami yg memiliki aliran yg berbeda. Tapi kami tidak berhenti sampai disitu, kami mulai bangun kembali dg formasi baru, dg genre "Alternative" :

Arok ik@ - (Vocal & Gitar)
Ucha id - (Vocal & Lead.Gitar)
Kodir cs - (Vocal & Bass)
Dakay - (Drumer Sejati)

Di era 90's, yg namanya jadi anak band itu udah pasti "keren abiiiss", cuma modal rambut gondrong, celana robek2, meskipun cuma pake sendal jepit sm kaos partai tetap aja "cool". Ga sedikit cewe2 yg klepek2, dan ga sedikit juga orang2 yg meremehkan bahkan menganggap, "Ngapain juga genjrang-genjreng ga jelas, jadi artis ngga loh, ky orang ga ada kerjaan".
Kami pun menyikapi itu semua dg positif, bisa dibilang pd saat itu hal seperti itu mungkin masih baku, masih blum bisa diterima orang2 sekitar. Bagaimana pun mereka juga tidak membuat kami berhenti untuk terus berkarya.

Di chober bisa dibilang udah ky negara bebas ga jauh beda sm di texas, mau lu genjrang-genjreng ga karuan stiap malam juga fine2 aja "Toh juga tidak merugikan orang lain, bahkan menambah ramai suasana malam", ya paling2 juga saingan sm dangdutan diwarung eyeg. Tapi pernah juga sih diceramahin sm pa ustad,
"Orang kl malam bangun buat tahajud, lah ini malam2 malah teriak-teriakan".
ha...ha...ha...ha...ha...
"Namanya juga anak muda pa ustad". Ok...lanjut...
Akhirnya kami pun mulai serius dlm bermusik, dari beberapa kepala yg memiliki pemikiran yg berbeda, menjadi sebuah pemikiran dg misi & visi yg sama. Mulai dg genjrang-genjreng ga karuan stiap malam, secarik kertas kosong yg dicorat-coret, sampai menjadi sebuah lagu, dari yg serius sampai yg konyol.

Maka mulailah perjalanan kami, Studio bisa dibilang adalah salah satu tempat dimana kami menumpahkan segala emosi, kegundahan & mencurahkan segala perasaan kami. Dimana kami tertawa, marah, teriak, bahkan melepaskan kesedihan kami. Namun studio terkadang juga menjadi tempat favorit dimana kami bisa dpt stik drum baru gratisan, "abis ngeband pulangnya bw stik drum studio".
Nah kl itu bisa langsung ditanyakan sm "dakay", karna dialah specialisnya dlm hal itu.
lanjut...

Suatu hari usai kami selesai ngeband, salah seorang penjaga studio bertanya sm kami "Nama bandnya apa nih?", (biasa kl dulu kan stiap main 10jam gratis 1jam, ga tau deh kl skrg). Tanpa mikir panjang cari nama band sana-sini kami teriak aja "ROEX", berhubung pd saat itu kami memang semuanya pake celana robek2, dg rambut gondrong dibray-bray terutama kodir cs karna dulu memang dia yg rambutnya paling panjang, atau karna dia bogel kali ya, jd keliatan panjang banget?
ha...ha...ha...ha...ha...(Piss dir!)

Kenapa ngga "ROBEK band" aja? Lah tau sendiri kl orang jakarte pan kl ngomong, maunye nyang simple2 aje, keluarlah kata "ROEX". So' seperti itu "ROEX" bermula, hingga akhirnya kami pun mulai memberanikan diri bermain dipanggung2 kecil, mulai dg mentas accoustic kan di kampung Angoes bw in lagu "Gebyar" walaupun yg nonton mayoritas ibu2 & anak2 semua, sampai akhir lagu mereka cuma bengong ngelitin doang bukannya pd tepuk tangan.
ha...ha...ha...ha...ha...
kami juga thx's banget buat deday kotok yg waktu itu niat naik kpentas dg mengibarkan bendera merah putih, meskipun ga jd karna ngeliat kondisi yg begitu lucu saat itu. "pokoke (Te.O.Pe Be.Ge.Te) deh tok buat lu".

Mulailah kami mencari target operasi baru "Panggung2 Besar", kami pun mulai ikut audisi dberbagai tempat dwilayah jakarta dan sekitar, kemang, jatinegara, bojong, depok, dan pernah juga kami diundang ngisi acara nikahan teman di daerah citayem, cukup dpt tantangan juga dsna karna memang orang2 dsna ga terlalu suka anak2 jakarta. Mulai masuk ke kampungnya aja udah kdengeran sound distorsi full yg pd bw in lagu badrayer, karna waktu itu lagi hot2 nya lagu "bendera kuning". Semua band tampil full dg alat2 sendiri, sedang kami cuma bermodalkan badan aja karna kondisi ekonomi. Setibanya dsna kami pun dijamu dg baik oleh tuan rumah, pisang sisir, kue cucur, teh tawar, kopi item, ya yg serba makanan kampung deh tp itu sangat cukup menghargai kami yg jauh2 datang ksna.

Pas nama band kami dpanggil, kami pun naik kpanggung dan terlihat jelas ktidak sukaan mereka pd kami, mereka menarik orang2 mereka yg sedang asik menari di arena. Beruntung kami juga bw pasukan berani mati basit kucing, thopan dkk yg turun ke arena memeriahkan suasana saat itu. Setelah stengah lagu dimainkan mereka pun akhirnya mulai turun satu persatu menari di arena.
"Ya namanya juga seni, ga harus memandang lu mau orang mana? aliran apa? mau tua atau muda? bermusik & berkarya itu bebas buat semua, jd ga usah terlalu idealis".
Selesai itu kami pun cukup bangga karna semua berjalan lancar, meskipun dakay diomelin karna main terlalu powerfull sampe symbal mau jatuh, ucha yg begitu energic lompat2n dpanggung sampai mix jatuh, kami benar2 puas malam itu.

Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan begitu juga kami,
Arox pembuat lagu serta semua arasemen musik sbg vocal ia tidak bs memulai pembukaan dpanggung, jd biasanya Ucha yg buka sambutan diikuti Arox dg mulai bernyanyi.
Ucha sbg seorang gitaris, justru parah lagi ga bs nyetem gitar, jd stiap manggung Arox slalu pura2 ambil gitar yg salah buat nyetem gitar.
Kodir cs sbg seorang basis yg lebih dulu pengalaman di dunia musik, kl udah namanya dpanggung pasti ciut dbelakang ga ada suaranya.
Dakay sbg drumer, stiap manggung pasti patahin stik drum mulu jd kadang harus bw stik 5pasang buat cadangan, blum lg symbal yg sering jatuh terkadang kodir yg suka jagain dakay dbelakang, kl dakay main udah powerfull banget, kodir paling teriak ke dakay.

Banyak juga pengalaman kami yg lain yg kadang lucu juga kl diinget-inget sendiri, contohnya waktu kami ikut audisi di Kampus IEC kampung melayu, waktu itu bukan cuma kami aja yg daftar ikut seleksi dsna, ada "The Joker" gerombolan Begeng van blondy dkk, "The Chaostic" gerombolan Oziq, Alam Bonkrex dkk, dan Amar & the gang.

Dalam seleksi itu stiap peran punya juri2 tersendiri, vocal ada jurinya sendiri, gitar ada jurinya sendiri, bass ada jurinya sendiri bahkan drum juga ada jurinya sendiri yg menilai. Poin2nya seperti biasa pd umumnya, bw in lagu sendiri dpt poin satu, bw alat sendiri juga dpt poin satu. Kebetulan kami memang ga punya alat sendiri, tp kami punya lagu sendiri yg cukup bs diandalkan, ya untung2an aja itu mah, karna kami juga belajar dr audisi2 kami sbelumnya kenapa kami tidak pernah lolos saat seleksi?

Yg pertama mungkin karna kami yg salah bw in lagu saat audisi, slalu bw in lagu yg keras2 shingga ga jelas juga jurinya menilai.
Kekompakan, dinamis lagu, dan gmn caranya buat juri tsb menikmati lagu yg kita bw in, merupakan salah satu poin yg bs menambah nilai lebih.

Setelah selesai audisi kami pun semua pulang menunggu hasil seleksi, apakah lolos atau tidak? karna dari 36 band yg ikut audisi tsb hanya 11 band aja yg dpilih untuk ngisi acara tsb. 3 hari kemudian kami pun kembali ksn untuk melihat hasil audisi tsb, sampailah kami semua dsn dan melihat ga ada satu nama band pun dari kami2 yg masuk seleksi. "Ko ga ada ya?", nyesek juga kl bener ga ada salah satu band dari kami yg masuk, stidaknya mewakililah dari 4 band tsb.

Tiba2 Kodir teriak "Wooi...ROEX masuk Wooi!". Kami pun penasaran liat kembali kertas pengumuman itu, dan ternyata memang ada diurutan paling bawah. Mungkin karna rasa pesimis, atau siteng X sm band2 lain waktu pertama ngeliat ga ada nama band kita tercantum dsna. Begitu gembiranya kami teriak-teriakan ga jelas dsna.


Hari dmn kami akan pentas, teman2 pun turut ikut serta memberikan support kpd kami walaupun mereka tidak masuk dlm seleksi, bukan hanya "The Joker", "The Chaostic", "Amar & the gang", bahkan anak2 chober yg lain pun ikut serta memeriahkan suasana. Dan ternyata saat itu kami juga bertemu dg saingan kami yg fanatic dg "Rolling Stone", entah nama band nya apa gw sendiri juga lupa karna udah lama banget. Sbenarnya sih bukan saingan, berhubung vocal mereka punya cewe yg jd gebetan Ucha, so' kami pun akhirnya tanding main keren2n diatas panggung, supaya si cewe idamannya ucha yg nonton saat itu ngeliat ucha "so cool".

Lagu pertama berjalan dg lancar, tp pas lagu kedua dakay mulai ga konsen dan bikin kacau lagu. Tp alhasil cewe yg jd idamannya ucha, jatuh juga kpelukan ucha yg terlihat cool abis diatas panggung, sampai cowonya si the Rollingster...lewaaaat!
Kami pun mendapatkan piagam penghargaan sbg bentuk apresiasi kami dlm acara tsb, sbg band penutup salah satu Starband Top Music Challenge (TMC) yg lg ngtrend pd saat itu.

Orang2 di chober pun mulai menghargai dg apa yg kami lakukan selama ini. Sekarang bukan cuma anak2 muda seusia kami lg tp yg tua pun mulai ikut partisipasi disaat kami mau manggung. Dan yg sedih waktu kami mau pentas di kelurahan Menteng Dalam di jln.rasamala. Kami semua datang dg semangat sebelum acara dimulai dari yg kecil sampai yg tua cuma buat nonton kami main diatas panggung, bau anggur udah nguap dsetiap pojok, keringet juga udah pd lepek dbadan, kami menunggu giliran panggilan untuk naik keatas panggung.

Dari sebelum acara dimulai sampai istirahat karna magrib, "ROEX" blum dpanggil2 juga sampai jm 8 malam, akhirnya kami pun tanyakan kpanitia "kapan naiknya bos?"
Bukan cuma kami saja, bahkan teman2 yg lainpun juga mulai kesal, ternyata kami dpt jadwal terakhir jam 10 malam. Karna kondisi yg sudah pd mabuk akhirnya teman2 yg lainpun mulai buat keonaran karna merasa ga dhargai, "kenapa juga hrs jam 10 malam? Memangnya siapa yg mau nonton jam segitu?".

Keadaan semakin ricuh ketika ada beberapa orang luar yg joget overload di arena karna sudah mabuk berat. Beberapa teman2 pun mulai merasa tidak dihargai dan mulai naik keatas panggung menetralisir kondisi tsb. Akhirnya panitia pun menghentikan acara tsb dg alasan menghindari hal2 yg tidak diinginkan. Kami pun meminta kembali uang pendaftaran kami sebesar 15rb, dan membubarkan diri setelah semua itu selesai. Kecewa, kesel, campur aduk dah semua ga tau mau bilang apa lagi?
Kenapa juga setiap anak2 chober eksis selalu dianggap biang onar, rusuh, dan ga ada yg bagus dah kl udah yg namanya anak2 chober, selalu dicap jelek.

Kami akhirnya "rest" sementara waktu main dpanggung sekedar menghilangkan penat mengingat kejadian kemarin. Seiring waktu berjalan kami pun mulai mencari materi2 baru, hingga seorang teman menawarkan kami untuk main di acara festival musik di Universitas Indonesia (U.I) depok.
Tanpa pikir panjang kami pun langsung respon tawaran tsb, kali ini kami kedapatan jd band pembuka dg bintang tamu "Jiung Band" & "Pinochio" band ska asal mana gw juga ga inget.

Setiap salah satu band dpanggil keatas panggung, pasti para sponsor tepuk tangan, teriak dan turun buat foto mereka sbg bentuk dukungan. Dan kami masih inget banget saat itu ada 3 grup terpisah yg masing2 hanya akan turun jika band yg mereka dukung itu naik keatas panggung dan bermain.

Kali ini kami ga bw pasukan sama sekali, "Just us". Seperti biasa kami selalu membawakan lagu "Kucing (Pas band)" atau "Bocah (Pas band)" sbg salah satu lagu wajibnya. Dan ternyata lagu2 Pas band yg biasa kami bw kan, di bw kan lebih dulu oleh band2 lain. Kami pun agak bingung waktu itu, masa kami harus maksa bw in lagu itu juga. Yg ada nanti malah justru ga lucu, masa lagu nya di review lg.

Masih dlm kbingungan, tiba2 nama band kami dpanggil. "Ya tos-tosan aja lah kali ini", semua personil mulai berjalan kpanggung, Arox, Ucha, Kodir, kecuali dakay.
Sampai diatas panggung kami ber3 bingung, "lah dakay kemana?". Tiba2 dakaypun muncul dg "cool" nya, semua pendukung dilokasi tersebut bersiul dlapangan ngeliat dakay jalan dg tenang menuju panggung. "Mungkin mereka kira kami bintang tamunya X ya!"

Kami pun seperti biasa main kan sinetron panggung, dan cukup kaget dg respon mereka karna semua pendukung yg ada turun semua menikmati lagu yg kami bw kan.


Itu adalah terakhir X nya kami bersama, dimana skrg kami hanya bisa tersenyum & tertawa mengingat itu semua, dsaat kami jatuh bangun bersama, meraih bintang bersama, melewati semuanya bersama-sama. Sayangnya ga pernah ada arsip, baik foto, video, bahkan rekaman berupa cd yg bs dkenang karna dulu cuma ada kaset tape aja. Suatu hari nanti, mungkin gw akan buat lagu2 itu menjadi nyata.

Bukan untuk mencari suatu populeritas, tp sekedar mengenang kebersamaan kami.
Bahwa "Kami Pernah Ada".
I mizz u guys!

Oleh: Arox ik@ / Pmn Coizes.

6 komentar:

  1. Balasan
    1. My true story...
      Special bwt sahabat lama dakay, ucha, kodir (Eks Selebret).

      Hapus
  2. I thing, I saw a great moment, keep your experiance for reminder you was here

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo pake id (no anonim) keren X y,,,he3
      Thx udah singgah bwt baca artikelnya.

      Hapus
  3. Balasan
    1. Thx brother!
      Ternyata masih ada juga anak chober yg mau luangkan waktu buat baca artikelnya.
      Gw acungin 5 jempol bwt "Ghodex" atas commentnya.

      Hapus